Senin, 08 April 2013

3 batang

Angin bertiup sangat kencang. Gelapnya malam semakin kelam dengan deretan awan hitam yang menutupi langit kediri. Suara dedaunan kering yang tertiup angin mencoba ikut berbunyi di antara suara hembusan angin. Diujung jalan sana tampak sesosok tubuh berotot pak Riza yang sedang mengenakan kaos berlengan panjang tampak terburu-buru menerobos angin. Trotoar malam itu cukup lengang dari orang berlalu lalang. Mungkin ini disebabkan cuaca yang sedang kurang bersahabat. Dijalanan yang cukup ramai oleh kendaraan bermotor, sesekali cahaya lampunya menyorot pak Riza. Jam disana menunjukkan pukul 09.15 pm. Pak Riza baru saja pulang dari tempat kerja barunya. Rasa lelah akibat bekerja seharian, mulai terkikis ketika pak Riza mengingat Haris yang selalu mencintainya. Malam ini pak Riza berulang tahun. Untuk merayakan hari kelahirannya tersebut, pak Riza ingin malam ini bisa makan berdua dengan Haris. Ditangan kanannya sudah terdapat sebuah benda terbungkus kantong kresek. “aku sudah tidak sabar ingin memakan kue ini bersama Haris”, ujar pak Riza sambil tersenyum sendiri memandang bungkusan ditangannya. Suara gesekan antara kaki dan trotoar menemani pak Riza menuju rumah pak fahmi. Langkah yang menggambarkan semangat. Memang inilah cinta pak Riza untuk Haris. Dia selalu ingin menjadi bagian dari diri Haris dan tak ingin Haris merasa jauh darinya. Setiap saat ditempat kerja, pak Riza selalu memikirkan Haris. Haris begitu berarti bagi pak Riza dan tak akan tergantikan. Sekarang pak Riza sudah sampai dipersimpangan jalan. Diseberang sanalah letak apartemen pak fahmi yang mereka tumpangi di kediri. Sebelum menyeberang, pak Riza mengisyaratkan pada pengendara untuk memeberinya kesempatan menyeberang. Tak berapa lama kemudian sampailah pak Riza di apartemen pak fahmi. Langkah kakinya semakin cepat menuju ruangan yang mereka tempati selama berada di kediri. Pak Riza mengetuk pintu kamar. “Haris… aku pulang…”. Dari arah dalam, seseorang membukakan pintu dan menyambut pak Riza dengan senyum bahagia. “aku hampir menyusul kamu. Aku pikir hari akan hujan, jadi aku mau menjemputmu sambil membawakan payung”, kata Haris. “apa itu ditanganmu?”, tanya Haris. “hmmmppp… aku ada sesuatu untuk kamu sayang. Kamu tahu tidak ini hari apa?”. Pak Riza seolah-olah memberi sebuah tebakan ke Haris. Dengan wajah bertanya-tanya, Haris mencoba menjawab. “hari kamu gajian? Tidak, tidak. Hari kita jadian?”, tanya Haris balik. “salah… tapi, benar juga ya sayang, hari ini memang hari yang sama saat kita jadian”. Pak Riza mendekati Haris dan menarik tangannya. Dia membawa Haris ke dapur, ke meja makan. “ada apa yang?”. Haris masih kebingunggan. Tanpa menjawab, pak Riza mendudukan tubuh Haris dikursi makan dan dia pun duduk di samping Haris. Pak Riza meletakkan kantong kresek ditangannya di atas meja. Lalu dia keluarkan kotak didalam kresek tersebut dan dia buka penutupnya. “ini kue khusus untuk kita, sayang. Aku hari ini berulang tahun”, terang pak Riza. “apa?! Sungguh?”, tanya Haris tak percaya. Pak Riza mengangguk. Haris bangkit dari tempat duduknya dan memeluk pak Riza. “selamat ya sayang. Kamu sekarang semakin dewasa dan semoga semakin baik lagi. Kok kamu tidak memberi tahuku sebelumnya. Aku bisa menyiapkan sesuatu untuk merayakan ini”. “aku ingin memberi kejutan untukmu, sayang. Ayo kita makan kuenya. Aku mau kamu yang suapi aku, ya?”, pinta pak Riza manja. Haris melepas pelukannya dan lalu menuju meja masak untuk mengambil pisau dari dalam laci. Setelah itu, Haris memotong kue tersebut menjadi beberapa bagian dan sepotong kue dia taruh diatas piring untuk disuapi ke pak Riza. Malam kian larut, mengubur semua kesunyian dan hiruk-pikuk keramaian kota. Disalah satu ruang peristirahatan, sedang berpelukkan mesra dua orang pria tampan tanpa mengenakan sehelai benang pun. Pak Riza yang tampan dan berotot sempurna memeluk Haris yang kecil dan manis itu dari arah belakang. Pak Riza mengigit lembut bahu Haris dan menimbulkan bercak merah di sana. Haris terpejam menikmati cumbuan pak Riza. Sementara kontol sang raja sudah tegak mengacung keatas dan tampaknya sudah tak sabar ingin merasakan kehangatan lubang pantat Haris yang ditumbuhi bulu. Pak Riza menggesek-gesekan kontol besarnya kemulut pantat Haris. Sesekali pak Riza juga tampak memilin puting susu Haris dengan lembut. Haris benar-benar terangsang hebat dan benar-benar menginginkan hal ini terjadi padanya. Apalagi malam ini dia melakukan hubungan intim dengan pacarnya sendiri. Haris menolehkan kepalanya kebelakang dan mencari bibir pak Riza. Pak Riza paham akan hal itu dan diapun mengangkat kepalanya sedikit kemudian mereka berciuman mesra, saling memilin lidah dan mengigit bibir pasangan masing-masing. Bibir Haris memang manis dan bibir pak Riza pun juga tak kalah memukau, bibir mereka berdua menyatu dengan mesranya. Sambil berciuman, pak Riza berusaha menelungkupkan tubuh Haris ke tempat tidur dengan pak Riza diatasnya. Pak Riza sekarang menciumi Haris sambil menindih tubuh Haris. Tubuh kecil Haris kini mulai mengangkat pinggul seperti mengisyaratkan pada pak Riza untuk segera memasukkan kontolnya kelubang Haris. Pak Riza paham dan melepaskan ciumannya pada bibir Haris. Pak Riza melumuri kontolnya dengan ludah yang banyak begitu pula dengan lubang pantat Haris. “sayhaanghh, kamuhh taaahhan yahhh. Inihh akanhh sedhikith sakithh..ooouuchh”, kata pak Riza. “cepet yaaang… aku sudah nggak tahan nih. Ahhh shhhttt… ahhhh”, Haris benar-benar sudah begitu menahan hasrat. “argghhh.. Ohh… su-sah!”. Pak Riza berusaha meletakkan kepala kontolnya ke bibir pantat Haris dan terus berusaha memasukkan benda bulat, berurat dan besar itu. Kontol pak Riza sepertinya lebih besar dari milik adam yang beberapa waktu lalu pernah mencoba kehangatan pantat Haris. Walaupun susah, akhirnya kepala kontol pak Riza yang berwarna merah muda dan besar seperti helm tentara mulai masuk kelubang pantat Haris. “awhhhh.. Aw… shhhttt argghhhh… pel-an. Pelann… yank”, pinta Haris. Pak Riza menundukkan kepalanya dan mencari bibir Haris. Untunglah postur tubuh pak Riza yang lebih tinggi dari pada Haris cukup membantu untuk melakukan penetrasi sambil berciuman. Pak Riza menciumi bibir Haris kembali sambil perlahan-lahan menekankan kontol sebesar mentimunnya ke pantat Haris yang nikmat. “hmmppp.. Rmmmm”, suara pak Riza tertahan karena sedang melumat bibir Haris. Melesat lah seluruh batang kontol pak Riza kedalam pantat Haris. Dia diamkan beberapa saat agar cincin pantat Haris tebiasa menerima batang surga pak Riza. Kontol hangat panjang lebih dari 25 cm itu benar-benar tertancap sempurna. Perlahan pak Riza mulai menarik kontolnya keluar untuk merileks-kan lubang Haris. Lalu dia tancapkan kembali dengan gerakan hati-hati kedalam pantat Haris. Pak Riza tak ingin Haris merasakan sakit namun dia ingin Haris menikmati persenggamaan ini. Haris melepaskan ciuman pak Riza dan menggigit bibirnya dengan mata terpejam. Haris masih belum terlalu rileks dengan sodokan pak Riza di pantatnya, namun dia berusaha merubah rasa terbakar tersebut menjadi rasa nikmat yang teramat sangat nikmat apalagi ini adalah hari ulang tahun pak Riza. Dia harus membuat pak Riza bahagia dan senang. “arggg…. Oooohhhhhhh… masih sempit juga punya mu, sayang. Aduhhhhh… shhhiiiitttt…”. Pak Riza melihat kearah kontolnya yang mulai pelan-pelan menyodok pantat Haris. Pak Riza tahu bahwa Haris pasti sedang kesakitan namun dia juga mau membiasakan pantat Haris dengan kontolnya yang gemuk itu. “”awww, aw aw awhhuhhhhh… bang rizaah! Aw…”. “tahan sayang, tahan! Oh no! Enak sekali, oh yeah!! Oh yeah.. Oh oh oh ohhh owhhh!”. Plop-clok-plop-clok-plop-clok-plop-clok-plop-clok-plop-clok! Pak Riza mengeluar masukkan kontolnya kelubang pantat Haris yang sudah terkuak lebar. Pantat Haris yang tadinya susah untuk dimasuki kontol perkasa pak Riza. Turun naik, pantat pak Riza menyodok pantat Haris. Tubuh kecil Haris menungging dengan kepala masih terbaring ditempat tidur. Pak Riza sekarang memposisikan badannya diatas Haris dengan bertumpu pada kedua tangan dan kakinya. Dia melalukan penetrasi dari arah belakang. Kontol basarnya semakin cepat menusuk pantat Haris hingga tubuh Haris tergoncang-goncang. Pak Riza menengadahkan kepalanya sambil menutup mata dan meracau tak karuan. Pak Riza seperti seekor banteng jantan binal yang sedang menyetubuhi betinanya. Kontol pak Riza berurat disana-sini, mengkilap menusuk lubang pantat Haris. Sodokannya yang semakin cepat seperti menguras seisi pantat Haris dengan perkasanya. Haris sangat menikmati disodomi oleh pak Riza karena kontol kekasihnya itu menyentuh bagian tersensitif di tubuhnya yang mempu membuat Haris terbang ke langit ketujuh. Peluh pak Riza mulai menetes melembabkan kulitnya yang memanas karena acara persetubuhan ini. Plok-plok-plok-plok! Suara selangkangan pak Riza yang menyentuh pantat Haris, terdengar nyaring didalam ruangan tersebut. “aaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrggggggggggggggg!!!!!!!!!!”, teriak pak Riza ketika membenamkan seluruh kontolnya kedalam liang senggama Haris. “aw!!!!!!!!! Enakhhh bangetsss … shhiiittt “, racau Haris. Pak Riza menghentak-hentakan kontolnya dengan getaran-getaran dahsyat. Dia benar-benar menyukai Haris. Pak Riza berhenti memaju mundurkan pantatnya lalu kemudian menggendong Haris kedekat jendela kamar dengan kontol yang masih menancap sempurna dipantat Haris. “kita main berdiri ya, sayang…”. “iyah, sayang… terserah kamu saja. Ohhh”. Kaki Haris di angkat pak Riza lalu dia gendong kedekat jendela. Pak Riza melakukan penetrasi sambil berdiri sedangkan Haris mengangkang sambil kakinya dipegangi pak Riza. Tubuh pak Riza yang berotot sangat gampang melakukan gaya bersenggama seperti ini apalagi tubuh Haris cukup kecil sehingga gampang di angkat. Maka terjadilah persenggamaan dahsyat didekat jendela apartemen pak fahmi. Pak Riza yang mengendalikan gerakkan pinggul Haris turun naik meremas kontolnya. Lubang pantat Haris seakan-akan tertarik saat pak Riza menaikan tubuh Haris keatas. Turun naik pak Riza mengendalaikan lubang pantat Haris memuaskan kontol jantannya yang semakin menantang. Pak Riza sesekali menggigit leher Haris dan menjilati daun telinga kekasihnya tersebut. Peluh Haris menetes membasahi tubuhnya. Benar-benar pergumulan yang sangat dahsyat. “terus yaaang! Terus! Ahhh.. Buat aku hamil bang, hamili aku. Penuhi lubangku dengan hangatnya air surgamu! Ah ah ahhhh”. “rasakan batangku yang besar ini! Aku kan membuat kamu hamil dan meminta ampun karena telah mau aku hamili. Aku ingin punya anak dari mu sayang. Aku mau lubangmu banjir oleh air spermaku!”, kata pak Riza sambil terus mempercepat sodokannya. “ahhh ahhhaooohhhhh ohhhhh ohhhhhh ohhhhhh ohhhhhhhhhhhooooooooooooooohhhhhhhhhhhhhh ooooohhhhhhhhh ooooooooooohhhhhhhhhh!”. Pak Riza semakin membabi buta menggerakkan tubuh Haris. Haris tergoncang-goncang. Pak Riza tampaknya akan keluar dan dia buru-buru mencabut lubang Haris dari kontolnya kemudian membaringkan Haris ditempat tidur. Setelah itu, pak Riza naik keatas Haris dan mengangkangi wajah Haris. “isap Haris! Aku mau kamu hamil karenaku! Oooohhhhhhhhhhh”. Pak Riza menyodorkan kontol super gedenya kemulut Haris. Tanpa berpikir panjang lagi, Haris langsung memasukan kontol pak Riza kedalam mulutnya dan blow job-pun dimulai. Dengan cepat Haris mengeyot, mengisap dan menyeruput kontol indah milik pak Riza yang sudah hampir orgasme itu. Kepala Haris yang maju mundur semakin cepat melayani kontol pak Riza kini hampir kehabisan nafas akibat pak Riza membenamkan seluruh kontolnya kerongga mulut Haris. Kontol pak Riza berkedut dan spermanya sudah tak bisa ditahan lagi. Pak Riza akhirnya mengeluarkan seluruh spermanya didalam mulut Haris. Cccccccccccccccccccccrrrrrrrrrrrrrrrrrrrooooooooooooooooooottttttttttttttt … crrrrrrrrrrooooooottttttttt.. Ccccccccccccccccrrrrrrrrooootttttttt… ccrrrotttttttttt ccccccccrrrootttttttttt ccccccrrrrrrrrrrrrooooooooooooooootttttttttt cccrrrrooottt cccrooottt ccrroott crot crot crot crot crroottt… croott! “aaaaaaarrrrrrrrrrrrrrggggggggggggggggggggggg aaaahhhhhhhhhhhhh aarrrrrrrrrrrrrrrrgggggggggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!”, teriak pak Riza ketika spermanya keluar dari dalam kontolnya. Sperma kental pak Riza yang sangat banyak kini tertampung dimulut Haris. Pak Riza mencanut kontolnya dari mulut Haris. Plop! Haris mengeluarkan sperma pak Riza dari mulutnya sehingga cairan kental, puntih dan anyir itu meleleh menuruni dagu dan pipi Haris hingga jatuh ketempat tidur. “kenapa sayang? Telen dong…”. Pak Riza menyapukan spermanya yang dimuntahkan Haris dengan kontolnya yang masih mengacung, lalu dia masukkan kedalam mulut Haris. Dia lakukan kegiatan itu berulang-ulang sampai semua spermanya yang dimuntahkan Haris masuk kembali kemulut Haris dan menjadi darah daging Haris. Haris mengenyot kontol pak Riza supaya semua sperma yang ada dibatang kekasihnya itu bersih dan masuk ketubuhnya. Setelah tidak ada lagi sperma yang terbuang, pak Riza tidur disamping Haris dan meletakan kepala Haris didada bidangnya dalam keadaan masih telanjang. Mereka menghabiskan sisa malam dengan tidur berpelukkan. Pagi hari yang cerah, pak Riza yang masih memeluk Haris perlahan-lahan melepaskan pelukannya lalu bangkit dan bangun dari tidurnya. Dia memang masih agak lelah namun dia tidak boleh berdiam diri saja dirumah, dia harus segera berangkat kerja. Setelah mandi dan berpakaian, dia menghampiri Haris yang masih tertidur pulas kemudian dia cium kening Haris mesra sebelum berangkat. Pak Riza menyelimuti Haris dan meninggalkan Haris ditempat tidur. Tak lama setelah pak Riza berangkat, entah mengapa pak fahmi yang biasanya agak siangan datang kini pulang pagi. Padahal dikamar, Haris masih dalam keadaan telanjang bulat. Pak fahmi yang pulang dari tempat kerja langsung masuk kedalam kamarnya seperti biasa. Dia tidak menyangka kalau dikamar mereka, Haris sedang tidur dalam keadaan telanjang bulat. Awalnya pak fahmi tidak begitu memperhatikan Haris yang sedang tertidur namun ketika dia melihat celana dalam dan pakaian Haris tergeletak dilantai, pak fahmi mulai curiga. Dengan hati-hati sekali dia membuka selimut Haris dan benar dugaannya bahwa Haris sedang dalam keadaan polos tanpa sehelai benang di balik selimut tersebut. Entah apa yang pak fahmiro rasakan, melihat Haris yang begitu menggoda dia jadi bergairah dan kontolnya mulai bangun dan mengeras. “aduh… kok aku bisa terangsang hebat begini. Mudah-mudahan Haris tidak menyadarinya”. Pak fahmi melepas sabuk dan membuka bajunya. Kemudian dia merangkak naik keatas ranjang memposisikan tubuhnya dibelakang Haris yang sedang tidur miring. Kontol pak fahmi semakin berontak dan sekarang telah tegang sempurna. Tanpa basa-basi lagi, pak fahmi mulepas seluruh kain yang tersisa ditubuhnya dan menyibak selimut Haris. Dengan hati-hati, pak fahmi melumuri kontolnya yang besar itu menggunakan ludah dan bles. Cukup mudah pak fahmi menembus pantat Haris. Mungkin ini dikarenakan pantat Haris yang sudah terbuka lebar akibat kontol pak Riza tadi malam. Pak fahmi terpejam menikmati sensasi hangat yang ditimbulkan oleh liang senggama Haris. Haris masih tertidur pulas. Melihat itu, pak fahmi memulai aksinya menyodomi pantat Haris dengan menggerakan pinggulnya maju mundur dengan ritme sedang agar Haris tidak terbangun. Tubuh pak fahmiro memang cukup kekar namun perutnya tidak six pack seperti pak Riza. Pak fahmi masih terlihat seksi dengan wajahnya yang jantan. Tusukan kontol besar pak fahmi semakin cepat dan dalam sehingga Haris terbangun dari tidurnya karena merasakan benda tumpul dan kenyal milik pak fahmi menguak pantatnya cukup lebar. Namun Haris mengira bahwa yag menusuk pantatnya adalah pak Riza sehingga dia hanya diam dan menikmati sodokan pak fahmi. Tentu saja hal itu tidak disia-sia kan pak fahmi sehingga dia menggendong Haris dan meletakkannya diatas tubuhya. Haris kini berbaring ditubuh pak fahmi. Pak fahmi melakukan penetrasi dari bawah agar Haris tidak menyadari dirinya bukanlah pak Riza. “sayang… ahhhh”, dasah Haris menikmati ssodokan pak fahmi. Pak fahmi hanya diam dan mempercepat sodokannya di pantat Haris. Kontol pak fahmi memang tidak sampai 20 cm tetapi ukurannya hampir sama dengan milik pak Riza. Penuh urat yang keluar dan benar-benar nikmat untuk dicicipi. Haris benar-benar sudah sangat terangsang dan menikamati tusukan kontol pak fahmi yang semakin mengganas. Suara berisik pertemuan antara selangkangan pak fahmi dengan pantat Haris kembali memenuhi ruangan tersebut. Meskipun Haris tidak menyadari bahwa yang sedang menusuk pantatnya senikmat itu adalah pak fahmi tetapi dia merasa aneh juga karena sejak tadi pak Riza tidak bersuara maka Haris menoleh kebelakang dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat orang yang sedang menusuk pantatnya sedahsyat itu adalah pak fahmiro. Dia terdiam kaget. Namun, pak fahmiro dengan santainya tersenyum pada Haris dan terus menggenjotkan pinggulnya menyodomi pantat Haris. Entah apa yang sedang Haris pikirkan, dia seperti kalah dengan birahinya dan seakan tanpa melawan membiarkan pak fahmiro melanjutkan aksi menusuk pantatnya. Dia tidak percaya bahwa dia akan seperti ini. Dia menikmati tusukan pak fahmi dan tidak peduli lagi dengan pak Riza. Yang Haris inginkan hanya nikmat, nikmat dan nimat. “Haris, oooohhhhhhhh enakkhhhh… bangetsss!”, racau pak fahmiro pada Haris. Haris benar-benar menikmati sodokan kontol pak fahmi pada pantatnya dan seperti tak ingin kontol itu lepas dari pantatnya. “pak fahmihhhh ooohhhhh terusin… ah aha ahahahahah!”. Haris semakin menggila karena nafsunya. Dia menghentak-hentakan pantatnya lebih cepat mengocok kontol pak fahmi menggunakan lubang senggamanya. Pak fahmi menyuruh Haris membalikan badan menghadap kearahnya. Haris menuruti permintaan pak fahmi dan langsung memutar tubuh menghadap pak fahmi. Haris memposisikan tubuhnya duduk mengangkang menghadap pak fahmi. Haris membungkukkan tubuh dan menuruti permintaan pak fahmi untuk melakukan ciuman padanya. Haris dan pak fahmi kini menyatukan bibir mereka dan mulai saling menyeruput, memilin, menyedot dan mengigit bibir satu sama lain. Mereka seperti sepasang suami istri yang baru saja menikah. Sementara pingggul Haris masih sibuk turun naik diatas kontol pak fahmi yang tagak mengkilap menjejal lubang pantat Haris. Haris merasakan keanehan pada dirinya namun dia menikmati itu seperti dia menikmati saat melakukan persenggamaannya dengan pak Riza. Haris membuat pak fahmi sangat senang dan semakin bringas. Kini pak fahmi yang mengambil alih gerakan menyodok pantat Haris dengan cepat. Pak fahmi mengeluarkan seluruh kemampuan menusuknya pada Haris. Tentu saja hal ini membuat Haris terangsang sampai keubun-ubun dan benar-benar terbuai surga dunia. “aaaarrrggggg aku mau keluar Haris!”,kata pak fahmi. “keluarin didalam saja pak fahmi…”, pinta Haris. Cccccccccccccrrrrrrrrrrrroooooooooooootttttttt cccccccrrrrooottt cccrrrooottt cccrrrooottt cccrrrooottt crot crot ccroott…. Tumpahlah seluruh cairan kelelakian pak fahmiro didalam pantat Haris. Semprotan hangat sperma pak fahmi terasa masuk hingga kerongga perut Haris. Dari arah pintu, masuklah sesosok pria macho berusia sekitar 30 tahun berambut cepak dan berbadan besar berotot. Dia ternyata paman pak fahmi yang pernah pak fahmi ceritakan pada Haris dan pak Riza, pak william namanya. Memang beda umur pak fahmi dan pamannya ini tidak beda jauh, karena pak fahmi merupakan anak sulung dari kakak tertua pak william sedangkan pak william adalah anak bungsu dari nenek pak fahmi. Dia tercengang melihat, pak fahmi dan Haris yang sedang bersenggama diatas tempat tidur. Kontol pak fahmi masih jelas tertancap dipantat Haris dan terlihat sedang menghentak-hentakkan cairan orgasmenya keliang senggama Haris. “pak fahmi?”. Pak fahmiro kaget begitu pula Haris. “paman? Pa-paman se-sedang a-apa?”, tanya pak fahmi terbata-bata. Pak fahmi hampir saja mencabut kontolnya dari annus Haris namun buru-buru dicegah pak william. “eitttsss, tidak usah dicabut. Paman boleh gabung?”, tanya pak william. Tentu saja pak fahmi tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Namun pak william menyadari itu lalu buru-buru dia melepas seluruh pakaiannya dan naik keatas tempat tidur. Kontol pak william sangat panjang sekitar 25 cm namun diameternya berkisar antara 3-4 cm saja. Kontol itu mengacung lurus kedepan dan pak william mulai mengocok-ngocok kontolnya didepan pantat Haris. “paman mau apa?”, tanya Haris. “tenang manis, kamu akan senang dengan paman”,jawab pak william. Dia mencoba memasukan kontolnya kedalam pantat Haris padahal pantat Haris sedang ditempati oleh kontol pak fahmi. Namun karena pak fahmi baru saja mengeluarkan sperma, maka pak william mendapat sedikit pelumas untuk memasuki pantat Haris. “arggggghhhhh sakit paman! Awww!”, teriak Haris ketika kontol pak william menjejal paksa pantatnya. “tahan sayang. Ini double nikmatnya”, kata pak william. Perlahan-lahan kontol pak william yang panjang tersebut masuk kedalam pantat Haris. Tanpa banyak bicara lagi, pak william langsung mengenjotkan kontol hitamnya kedalam lubang kenikmatan Haris. Walau Haris benar-benar merasa sakit, namun pak william tak peduli akan hal itu yang dia tahu hanya nikmat dan nikmyat. Inilah yang dianamakan double penetrasi. Haris merasa sakit yang teramat sangat dan luar biasa ngilunya. Untuk menenangkan Haris, pak fahmi meraih kepala Haris dan menciuminya mesra sementara pak william sibuk menusuk pantat Haris dengan ganasnya. Tanpa ampun pantat Haris mendapat serangan dari dua orang pria gagah dan tampan. Namun entah mengapa Haris sangat terangsang mendapat perlakuan seperti ini. Dia sangat bergairah meskipun dia sakit pada awalnya. Sekarang Haris malah mendesah nikmat dan benar-benar menjadi ratu untuk dua orang raja yang sedang menikmati pantatnya. Pak fahmi berinisiatif untuk mencicipi mulut Haris. Diapun melepaskan kontolnya dipantat Haris dan membiarkan pak william yang memuaskan pantat Haris sementara pak fahmi memilih untuk merasakan isapan mulut Haris pada kontolnya. Pak fahmi duduk didepan wajah Haris dan menyodorkan kontolnya kemulut Haris. Haris langsung memasukana benda berurat tumpul itu kedalam mulutnya dan dengan gerakan maju mundur dia menyedot kontol pak fahmi. Haris merasakan kenikmatan yang lain, dia disodok didepan dan juga dibelakang. Tubuh Haris berguncang hebat akibat ganasnya pak william menyodok lubang pelepasannya. Sementara mulutnya semakin kaku akibat pak fahmi memegangi kepalanya dan dengan ganas memperkosa mulut Haris seperti menusuk pantat Haris. Kontol pak fahmi mulai tegak sempurna kembali. Haris hampir tak bernafas namun pak fahmi sesekali membenamkan kontolnya sedalam mungkin untuk membiarkan Haris menarik nafas. “auhhh… shit! Pacar kamu enakh sekali lubangnya, pak fahmi. Ah… mengapa paman tidak pernah dikenalkan dengan dia?”. Pak william bertanya pada pak fahmi dengan mata tertutup dan wajah menengadah keatas. Pak fahmi tak menjawab pertanyaan pamannya tetapi dia lebih berkonsentrasi untuk merasakan kelembutan lidah Haris pada batang kontolnya. Setiap senti kulit kontol pak fahmi tak luput dari isapan mulut Haris. Batang kejantanan pak fahmi yang hampir sempurna itu benar-benar merasakan kenikmatan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Alava menatap Haris dengan penuh cinta sambil dia usap lembut rambut hitam Haris. Haris menengadahkan kepalanya keatas untuk menatap wajah pak fahmi. Lidahnya menjulur dan menjilati kepala kontol pak fahmi. Tetesan precum yang mulai keluar, sangat menggoda indra pengecap Haris melalui rasanya yang sensasional. Pak william membungkukkan badannya dan menciumi leher belakang Haris. Tangan kekarnya meremas-remas dada Haris sambil dia terus menggenjotkan kontol kudanya didalam pantat Haris. Plak-plak-plak… “kamu suka, sayang? Aaaahhhh… bagaimana sodokan paman? Berasa atau masih kurang?”, tanya pak william di telinga Haris. “enak paman. Tambah kencang lagi. Ahhhhh… buat aku hamil paman. Aku mau dihamili oleh paman. Hajar lubangku sekuat paman bisa. Sepuas-puasnya!!! Argggghhhh awwww!”. “seperti ini yeah? Ah ah ah ah ah argghhh shit ah ah ah”. Pak william semakin memepercepat tusukan kontolnya didalam lubang kenikmatan Haris. Dia tampak seperti seekor kuda yang sedang berhubungan sex dengan betinanya. Remasan tangan kokoh pak william pada dada Haris semakin membuat Haris mendesah hebat. Gesekan yang ditimbulkan antara kontol pak william dan dinding pantat Haris mampu membakar lebih banyak kenikmatan. “aohhhh ohhh yeah! Suck it baby!”, racau pak fahmi. Dia mulai mengendalikan permainan dimulut Haris. Tusukan kontol besarnya pada mulut Haris semakin membuat Haris susah untuk bernafas. Aroma sperma yang tercium dihidung Haris dan pukulan buah zakar pak fahmi pada dagunya ibarat jamu ditambah madu, sungguh nikmat. Haris benar-benar merasa puas pagi ini. Kontol pak william yang panjang, mampu menyentuh usus besarnya dan inilah rasa yang Haris tak pernah bayangkan sebelumnya. Pak william membenamkan seluruh ‘pisang tanduknya’ kedalam pantat Haris yang sangat menggoda itu dengan sekali hentakan. Perlahan-lahan dia tarik lalu dia masukan kembali secara perlahan, keluarkan kembali, tusuk lagi dan crok! Amblaslah seluruh kontol pak william didalam pantat Haris. Hampir sejam sudah mereka melakukan pesta sex pagi. Baik pak william ataupun pak fahmi sudah tidak sanggup lagi menahan desakan sperma mereka yang sudah ada diujung kontol. “sayank… paman mau keluar! Argghhh….”. “aku juga say-ang!! Auhhhh”. Plop! Haris melepaskan kontol pak fahmi dan pak william dari tubuhnya. “kenapa sayang?”, protes pak william. “aku mau mencicipi air surga kalian… ayo beib… ahhhh ah ah”. Haris menelentangkan tubuhnya dan membuka mulut sambil menjulurkan lidah. Pak william dan pak fahmi paham apa yang Haris inginkan. Maka merekapun mendekatkan kontol mereka kewajah Haris dan mengocoknya dengan ritme cepat. “ooohhhhhhhhh… argggggg… aku… muncrat!”,kata pak william. “rasakan ini Haris! Telan!! Telan seluruh air surgaku! Ohhhhh”, racau pak fahmi. Ccccrrroooottttt… ccrrrooottt…crrrooottt…ccrroott…cccrrrooottt…cccrrrroooootttt…cccrrroooott …ccrrrroooottt … crrrooottt… crot –crott… crrooottt ccrrrooott cccrrroootttt!! Ccrrrooottt…. Sperma mereka masuk kedalam mulut Haris. Sperma kental,berwarna putih, dan hangat itu memenuhi rongga mulut Haris. “telan beib… kamu yang minta, bukan?”, kata pak fahmi. Melihat rongga mulut Haris yang penuh dengan sperma mereka berdua. Pak fahmi memasukan kontolnya kedalam mulut Haris secara paksa agar Haris langsung meneguk sperma yang ada dimulutnya. Haris kaget dan dengan dua kali tegukan dia telan seluruh sperma yang ada dimulutnya. Sementara pak fahmi masih menggenjotkan kontolnya kerongga mulut Haris untuk memaksa Haris meneguk sperma mereka. Ketika dirasa sudah diteguk oleh Haris, pak fahmi mencabut kontolnya dan mencium kening Haris. Pak william yang terengah-engah berbaring disamping Haris dan tidur sambil memeluk tubuh telanjang Haris. Aroma tubuh pak william yang dipenuhi butiran peluh tampak begitu maskulin. Perlahan-lahan kontolnya mulai menciut dan melemas. Pak fahmi beranjak kekamar mandi untuk membersihkan diri. Meninggalkan pamannya dan Haris yang tampak kelelahan diranjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar